Have a fun

Rabu, 30 November 2016

Lembah penyesalan


Melihat anak-anak kecil bermain-main didalam halaman  pedesaaan mengecap udara segar yang diberikan nikmat oleh Allah SWT, tersadarlah seorang tua akan waktu yang ia alami saat zaman itu, padahal ia tidak dapat kesana lagi.

Ada seorang pemuda yg berumur 30 tahun, terbayang-bayang samar akan masa remajanya yang beberapa tahun lalu, tatkala saat usia 20 atau 25 tahun. Padahal masa 10 sampai 5 tahun yang dia alami,namun belum patut disebut lama.


Bila kita tanya, "sudah berapa usia anda ?" ke seseorang yang beranjak 40 tahun , dengan keluh dia menjawab,"Sudah 40 tahun !". Seakan-akan terasa sayamg untuk melepaskan angka-angka dalam pikiran tiga puluh. Waktu itu terasa olehnya penyesalan atas kekurangan dirinya sendiri lantaran tidak berani mengambil kesempatan ketika badannya muda. Sekarang apa yang hendak dilakukan lagi,tanggungan sudah banyak, anak sudah banyak, dan banyak tuntutan sosial yg hendak dipenuhii. Tersadar akan zaman lampau.
Usia 40 tahun,tambah mengeluh dan kecewa karna pada saat muda tiada ambil kesempatan, lantaran tak peduli akan hari tua nya nanti. Padahal walaupun disebrangi dengan kuda sebrani tidak akan kembali di zaman lampau .


Sungguh kita menyadari zaman yang kita tinggalkan,diwaktu remaja membayangkan waktu saat kecil,saat jadi ayah teringat saat kecil. Setelah jadi nenek teringat saat jadi cucu.


Hendaklah kita selalu menyesal dihari tua. Sedangakan di waktu tua tidak lagi bisa kembali menjadi remaja, diwaktu remaja tidak dapat kembali menjadi anak kecil. Padahal kita masih ada didunia ini. Alangkah sesal kita didunia ini yang selalu meratapi zaman yang terlampau. Tersadar disaat jasmani sudah tak kokoh seperti dulu, rambut sudah menua, dan air mata pun tak pantas untuk membalas penyesalan yang telah berlalu. Disanalah rasa sesal yang tidak ada ujungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar